top of page
Writer's pictureRendy Ariyanto

Masalah Kesehatan Mental di Kalangan Gen Z Meningkat Signifikan

Generasi Z, yang mencakup individu yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012, mengalami peningkatan signifikan dalam masalah kesehatan mental. Berdasarkan laporan terbaru dari beberapa lembaga penelitian, lebih dari 40% Gen Z mengaku mengalami masalah kesehatan mental, seperti kecemasan, depresi, dan stres.



Penelitian ini menunjukkan bahwa beberapa faktor utama yang menyebabkan tekanan emosional ini adalah media sosial, krisis ekonomi, dan ketidakpastian masa depan.

Kesehatan Mental Gen Z di Masa Pandemi dan Pasca Pandemi

Pandemi COVID-19 telah berdampak besar pada kesehatan mental Gen Z. Pembatasan sosial, transisi ke pembelajaran daring, dan kekhawatiran akan kesehatan keluarga telah memicu stres yang tinggi. Menurut data, 70% dari responden Gen Z melaporkan adanya peningkatan kecemasan selama pandemi, yang masih dirasakan hingga kini. Situasi pasca pandemi menambah tekanan bagi mereka yang baru saja memulai karier atau melanjutkan pendidikan di tengah ketidakpastian ekonomi.


Peran Media Sosial dan Tekanan Sosial

Penelitian menunjukkan bahwa media sosial memainkan peran besar dalam masalah kesehatan mental Gen Z. Menurut survei, sekitar 80% Gen Z menghabiskan lebih dari empat jam sehari di media sosial. Sering terpapar konten yang idealistik, seperti standar kecantikan, gaya hidup mewah, dan pencapaian teman sebaya, dapat menyebabkan perasaan tidak cukup baik atau inferior. Selain itu, risiko cyberbullying dan kekhawatiran tentang citra diri di media sosial juga menjadi sumber stres bagi banyak anak muda.


Tantangan Ekonomi dan Ketidakpastian Masa Depan

Krisis ekonomi yang berkepanjangan memperburuk situasi bagi Gen Z yang baru memasuki dunia kerja. Biaya hidup yang tinggi, tingginya persaingan di pasar kerja, dan ketidakpastian tentang masa depan membuat banyak dari mereka merasa cemas tentang stabilitas finansial. Berdasarkan data terbaru, sekitar 65% Gen Z merasa tidak optimis mengenai prospek karier mereka dan lebih dari setengahnya mengkhawatirkan kemampuan mereka untuk memenuhi kebutuhan finansial jangka panjang.


Dampak Terhadap Performa Akademis dan Produktivitas

Masalah kesehatan mental juga berdampak negatif pada performa akademis dan produktivitas Gen Z. Penurunan konsentrasi, rasa lelah yang berkepanjangan, dan absensi yang meningkat dilaporkan terjadi di kalangan siswa dan pekerja muda. Banyak universitas dan tempat kerja melaporkan adanya peningkatan permintaan akan dukungan kesehatan mental, seperti konseling dan pelatihan manajemen stres.


Upaya dan Solusi untuk Mengatasi Masalah Kesehatan Mental Gen Z

Menanggapi kondisi ini, berbagai organisasi dan institusi telah berupaya untuk menyediakan akses ke layanan kesehatan mental yang lebih baik bagi Gen Z. Beberapa perusahaan teknologi juga mengembangkan alat dan aplikasi yang dirancang khusus untuk mendukung kesehatan mental. Pemerintah dan lembaga pendidikan mulai menambahkan program pendidikan kesehatan mental dan menyediakan konselor di kampus untuk membantu mengurangi beban yang dirasakan oleh anak muda.

Menurut para ahli, dukungan sosial dari keluarga, teman, dan komunitas juga berperan penting dalam menjaga kesehatan mental Gen Z. Mendorong mereka untuk berbicara tentang perasaan mereka, memberikan dukungan emosional, dan mengurangi stigma seputar masalah kesehatan mental dapat membantu menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan lebih suportif bagi generasi ini.

Apabila kamu membutuhkan konseling dengan praktisi kesehatan mental, kamu dapat mengunduh aplikasi hening, guna menceritakan keluhan yang sedang dirasakan, kemudian mendapatkan penanganan yang tepat dari praktisi di hening. 


0 views0 comments

댓글


bottom of page