top of page
Writer's pictureRendy Ariyanto

Kesehatan Mental pada Pria: Aspek yang Harus Diperhatikan dan Diatasi

Kesehatan mental sering kali masih menjadi topik yang kurang diperhatikan, terutama ketika menyangkut kaum pria. Stigma sosial dan harapan masyarakat yang menekankan pria untuk selalu terlihat kuat dan tidak menunjukkan emosi sering kali membuat banyak pria enggan membicarakan masalah mental yang mereka hadapi.


Namun, penelitian menunjukkan bahwa pria tidak kebal terhadap berbagai masalah kesehatan mental, bahkan sering kali lebih rentan karena tekanan sosial yang mereka hadapi.

Mengapa Kesehatan Mental Pria Harus Diperhatikan?

Berdasarkan data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), tingkat bunuh diri di kalangan pria lebih tinggi dibandingkan wanita di banyak negara. Di Indonesia, meski data spesifik mengenai masalah kesehatan mental pada pria terbatas, banyak pria yang mengalami gangguan seperti depresi, kecemasan, dan stres berat sering kali tidak mencari bantuan profesional.

Ada beberapa faktor yang membuat pria lebih rentan terhadap masalah mental:

  • Stigma Sosial: Banyak pria masih merasa tabu untuk berbicara tentang kesehatan mental. Mereka takut dianggap lemah atau tidak "jantan" jika mengungkapkan perasaan sedih, cemas, atau putus asa.

  • Kurangnya Dukungan Emosional: Berbeda dengan wanita yang umumnya lebih terbuka dalam mencari dukungan dari teman atau keluarga, pria cenderung menekan perasaan mereka dan menghadapi masalah sendirian.

  • Tekanan Peran Gender: Harapan untuk menjadi kepala keluarga, pencari nafkah utama, dan "pelindung" keluarga sering kali menambah tekanan mental pada pria.

Masalah Kesehatan Mental yang Umum Dialami Pria

Beberapa masalah kesehatan mental yang sering dialami oleh pria meliputi:

  • Depresi Depresi pada pria sering kali terabaikan karena mereka jarang menunjukkan gejala yang sama seperti wanita. Pria mungkin tidak terlihat menangis atau sedih, tetapi mereka bisa menjadi lebih mudah marah, agresif, atau menarik diri dari lingkungan sosial. Depresi yang tidak diatasi dapat mempengaruhi kualitas hidup dan bahkan meningkatkan risiko bunuh diri.

  • Gangguan Kecemasan Pria juga sering mengalami kecemasan, terutama terkait tanggung jawab pekerjaan, keluarga, atau ekspektasi sosial. Kecemasan ini bisa berkembang menjadi gangguan kecemasan jika tidak diatasi dengan baik, mempengaruhi kehidupan sehari-hari dan kesehatan fisik.

  • Stres Berlebih Tekanan hidup seperti masalah keuangan, pekerjaan, dan tanggung jawab keluarga sering kali menjadi sumber stres bagi pria. Stres yang berkepanjangan dapat mempengaruhi kesehatan fisik dan mental, serta meningkatkan risiko penyakit seperti hipertensi dan penyakit jantung.

  • Penyalahgunaan Zat Dalam upaya mengatasi tekanan atau masalah emosional, beberapa pria beralih pada alkohol atau obat-obatan. Sayangnya, hal ini sering kali menjadi jalan keluar sementara yang justru memperburuk kondisi kesehatan mental mereka.

Tanda-Tanda Kesehatan Mental Pria yang Harus Diwaspadai

Keluarga, teman, dan rekan kerja harus lebih peka terhadap tanda-tanda masalah kesehatan mental pada pria. Beberapa gejala yang perlu diperhatikan antara lain:

  • Perubahan drastis dalam perilaku atau suasana hati

  • Menarik diri dari lingkungan sosial atau keluarga

  • Kesulitan tidur atau tidur berlebihan

  • Perubahan pola makan atau berat badan yang tidak biasa

  • Meningkatnya penggunaan alkohol atau obat-obatan

  • Berbicara tentang putus asa, merasa tidak berharga, atau bahkan pikiran untuk bunuh diri

Pentingnya Mencari Bantuan Profesional

Langkah pertama untuk menjaga kesehatan mental pria adalah menghilangkan stigma seputar masalah ini. Pria harus didorong untuk berbicara tentang perasaan mereka tanpa rasa malu atau takut dihakimi. Kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik, dan mencari bantuan profesional seperti psikolog atau psikiater tidak berarti seseorang lemah.

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk membantu pria mengatasi masalah kesehatan mental mereka:

  • Konseling dan Terapi: Konseling atau terapi berbicara dengan profesional dapat membantu pria untuk memahami dan mengatasi perasaan mereka dengan cara yang sehat.

  • Olahraga: Aktivitas fisik seperti berolahraga dapat meningkatkan produksi hormon endorfin yang membantu mengurangi stres dan meningkatkan suasana hati.

  • Dukungan Sosial: Mendorong pria untuk lebih terbuka kepada keluarga, teman, atau komunitas dapat memberikan dukungan emosional yang sangat dibutuhkan.

  • Mindfulness dan Meditasi: Latihan kesadaran seperti mindfulness atau meditasi dapat membantu pria untuk mengatasi stres dan kecemasan dengan cara yang lebih efektif.

Kesehatan mental pria adalah aspek penting yang tidak boleh diabaikan. Stigma sosial dan tekanan peran gender sering kali membuat pria menahan diri untuk mencari bantuan.

Namun, dengan semakin terbukanya diskusi tentang kesehatan mental, pria perlu didorong untuk lebih peduli terhadap kesejahteraan mental mereka sendiri.

Langkah kecil seperti berbicara dengan teman atau mencari bantuan profesional bisa menjadi kunci untuk mencegah masalah yang lebih besar dan memastikan kualitas hidup yang lebih baik.


Apabila kamu membutuhkan konseling dengan praktisi kesehatan mental, kamu dapat mengunduh aplikasi Hening, guna menceritakan keluhan yang sedang dirasakan, kemudian mendapatkan penanganan yang tepat dari praktisi di Hening.

1 view0 comments

Comments


bottom of page